Penyambungan WAN perusahaan B
Oleh : fandhi yulian mayori
1. Enkapsulasi
WAN umum
PPP (point to point) protocol yang merupakan
salah satu jenis koneksi WAN dalam suatu
jaringan komputer internetwork, adalah protocol point-to-point yang pada
awalnya di kembangkan sebagai method encapsulation pada komunikasi
point-to-point antara piranti yang menggunakan protocol suite. Protocol ini
menjadi sangat terkenal dan begitu banyak diterima sebagai metoda encapsulation
WAN khususnya dikarenakan dukungannya terhadap berbagai macam protocol seperi
IP; IPX; AppleTalk dan banyak lagi.
Fitur
PPP
Berikut ini adalah fitur kunci dari protocol
ini:
1.
PPP beroperasi melalui koneksi interface piranti Data Communication
Equipment (DCE) dan piranti Data Terminal Equipment (DTE).
2.
Dapat beroperasi pada kedua modus synchronous (dial-up) ataupun
asynchronous dan ISDN.
3.
Tidak ada batas transmission rate
4.
Keseimbangan load melalui multi-link
5.
LCP dipertukarkan saat link dibangun untuk mengetest jalur dan setuju
karenanya.
6.
Mendukung berbagai macam protocol layer diatasnya seperti IP; IPX;
AppleTalk dan sbgnya.
7.
Mendukung authentication kedua jenis clear text PAP (Password Authentication Protocol) dan
enkripsi CHAP (Chalange Handshake Authentication Protocol)
8.
NCP meng-encapsulate protocol layer Network dan mengandung suatu field
yang mengindikasikan protocol layer atas. (Laksono, 2014)
2. Enkapsulasi
WAN dan Ethernet
Enkapsulasi (bahasa Inggris:encapsulation),
secara umum merupakan suatu proses yang membuat satu jenis paket data jaringan
menjadi jenis data lainnya. Enkapsulasi terjadi ketika sebuah protokol yang
berada pada lapisan yang lebih rendah menerima data dari protokol yang berada
pada lapisan yang lebih tinggi dan meletakkan data ke format data yang dipahami
oleh protokol tersebut. Dalam OSI Reference Model, proses enkapsulasi yang
terjadi pada lapisan terendah umumnya disebut sebagai "framing".
Beberapa jenis enkapsulasi lainnya antara lain:
Frame Ethernet yang melakukan enkapsulasi
terhadap datagram yang dibentuk oleh Internet Protocol (IP), yang dalam
datagram tersebut juga melakukan enkapsulasi terhadap paket data yang dibuat
oleh protokol TCP atau UDP. Data yang dienkapsulasi oleh protokol TCP atau UDP
tersebut sendiri merupakan data aktual yang ditransmisikan melalui jaringan.
Frame Ethernet yang dienkapsulasi ke dalam
bentuk frame Asynchronous Transfer Mode (ATM) agar dapat ditransmisikan melalui
backbone ATM. (Wikipedia, 2012)
3. HDLC
dan PPP
HDLC singkatan dari High-Level Data Link
Control. Seperti dua protokol WAN lainnya yang disebutkan dalam postingan kali
ini, HDLC adalah protokol layer 2. HDLC merupakan protokol sederhana yang
digunakan untuk menghubungkan point ke point perangkat serial. Misalnya, anda
memiliki point to point leased line yang menghubungkan dua lokasi, di dua kota
yang berbeda. HDLC akan menjadi protokol dengan paling sedikit konfigurasi yang
diperlukan untuk menghubungkan dua lokasi. HDLC akan berjalan di atas WAN,
antara dua lokasi. Setiap router akan de-encapsulating HDLC dan di drop-off di
LAN.
Anda mungkin pernah mendengar dari Point to
Point Protocol (PPP) karena hampir sebagian besar PPP digunakan untuk setiap
koneksi dial up ke Internet. PPP didokumentasikan dalam RFC 1661. PPP
didasarkan pada HDLC dan sangat mirip. Keduanya bekerja dengan sangat baik
untuk menghubungkan point to point leased line.
Perbedaan antara PPP dan HDLC adalah:
·
PPP
tidak eksklusif bila digunakan pada router Cisco
·
PPP
memiliki beberapa sub-protokol yang membuatnya berfungsi
·
PPP
mempunyai banyak fitur (Saputro, 2012)
4. Konfigurasi
PPP
Link Control Protocol (LCP) memulai dan
berakhir koneksi dengan baik, yang memungkinkan host untuk menegosiasikan opsi
koneksi. Ini merupakan bagian integral dari PPP, dan didefinisikan dalam
spesifikasi standar yang sama. LCP menyediakan konfigurasi otomatis dari
antarmuka pada setiap akhir (seperti pengaturan datagram ukuran, karakter
melarikan diri, dan nomor sakti) dan untuk memilih otentikasi opsional.
Protokol LCP berjalan di atas PPP (dengan nomor protokol PPP 0xC021) dan karena
koneksi PPP dasar harus dibentuk sebelum LCP dapat mengkonfigurasinya.
RFC 1994 menjelaskan Challenge Handshake
Authentication Protocol (CHAP), yang lebih disukai untuk membangun koneksi
dial-up dengan ISP. Meski usang, Password Authentication Protocol (PAP) masih
kadang-kadang digunakan.
Pilihan lain untuk otentikasi atas PPP adalah
Extensible Authentication Protocol (EAP) dijelaskan dalam RFC 2284.
Setelah link telah ditetapkan, jaringan
tambahan ( lapisan 3) konfigurasi mungkin terjadi. Paling umum, Internet
Protocol Control Protocol (IPCP) digunakan, meskipun Internetwork Packet
Exchange Control Protocol (IPXCP) dan AppleTalk Control Protocol (ATCP) dulunya
sangat populer[butuh rujukan]. Internet Protocol Version 6 Control Protocol
(IPv6CP) akan melihat penggunaan diperpanjang pada masa depan, ketika IPv6
Menggantikan IPv4 's posisi sebagai dominan lapisan-3 protokol. (Wikipedia,
Point-to-Point Protocol, 2015)
5. Konfigurasi
PAP dan CHAP
kita mulai dengan PAP dahulu, disini kita
asumsikan antara router sudah saling mengenal masing2 networknya (sudah
terouting dengan baik) lalu kita buka console router 1 dan inputkan command
sebagai berikut :
R1(config)#username R2 password cisco123
R1(config)#interface s0/0/0
R1(config-if)#encapsulation ppp
R1(config-if)#ppp authentication pap
R1(config-if)#ppp pap sent-username R1
password cisco123
R1(config-if)#end
baris pertama menjelaskan username untuk terhubung
ke R2 (Router 2) menggunakan username R2 dan password cisco123
setelah selesai menetapkan username dan
password untuk koneksi ke R2 masuk ke interface yang bersangkutan dalam kasus
ini interface serial 0/0/0
masukan metode enkapsulasinya yaitu “ppp”
masukan tipe authenticationnya yaitu “pap”
baris terakhir menjelaskan tentang metode
mengirimkan username dan password antar router dengan menggunakan username R1
dan password cisco123
end
setelah selesai memasukan command diatas maka
selesailah step untuk router 1, kita akan lanjut melakukan step untuk router 2
berikut command yang harus diinput ke dalam router 2 :
R2(config)#username R1 password cisco123
R2(config)#interface s0/0/0
R2(config-if)#encapsulation ppp
R2(config-if)#ppp authentication pap
R2(config-if)#ppp pap sent-username R2
password cisco123
R2(config-if)#end
penjelasan step-stepnya :
baris pertama menjelaskan username untuk
terhubung ke R1 (Router 1) menggunakan username R1 dan password cisco123
setelah selesai menetapkan username dan
password untuk koneksi ke R1 masuk ke interface yang bersangkutan dalam kasus
ini interface serial 0/0/0
masukan metode enkapsulasinya yaitu “ppp”
masukan tipe authenticationnya yaitu “pap”
baris terakhir menjelaskan tentang metode
mengirimkan username dan password antar router dengan menggunakan username R2
dan password cisco123
end
selesailan step untuk ppp enkapsulasi dengan
metode authentication PAP, kita lanjut ke proses enkapsulasi PPP dengan
menggunakan metode authentication CHAP (gambar masih merujuk ke gambar di awal
halaman)
masukan command berikut ke dalam router 2
R2(config)#username R3 password cisco123
R2(config)#interface s0/0/1
R2(config-if)#encapsulation ppp
R2(config-if)#ppp authentication chap
baris pertama menjelaskan username untuk
terhubung ke R3 (Router 3) menggunakan username R3 dan password cisco123
setelah selesai menetapkan username dan
password untuk koneksi ke R3 masuk ke interface yang bersangkutan dalam kasus
ini interface serial 0/0/1
masukan metode enkapsulasinya yaitu “ppp”
masukan tipe authenticationnya yaitu “chap”
end
setelah command tersebut terinput dengan baik
ke router 2, kita langsung beralih ke router 3,
masukan perintah berikut ke router 3 :
R3(config)#username R2 password cisco123
R3(config)#interface s0/0/1
R3(config-if)#encapsulation ppp
R3(config-if)#ppp authentication chap
baris pertama menjelaskan username untuk
terhubung ke R2 (Router 2) menggunakan username R2 dan password cisco123
setelah selesai menetapkan username dan
password untuk koneksi ke R2 masuk ke interface yang bersangkutan dalam kasus
ini interface serial 0/0/1
masukan metode enkapsulasinya yaitu “ppp”
masukan tipe authenticationnya yaitu “chap”
end (aldimazz, 2014)
6. Frame
relay
Relai bingkai adalah protokol
packet-switching yang menghubungkan perangkat-perangkat telekomunikasi pada
satu Wide Area Network (WAN).[1] Protokol ini bekerja pada lapisan Fisik dan
Data Link pada model referensi OSI.[2] Protokol Frame Relay menggunakan
struktur Frame yang menyerupai LAPD, perbedaannya adalah Frame Header pada LAPD
digantikan oleh field header sebesar 2 bita pada Frame Relay. (Wikipedia,
Relai bingkai, 2013)
DAFTAR PUSTAKA
aldimazz. (2014, april 7). konfigurasi
encapsulasi PPP dengan menggunakan PAP dan CHAP authentication. Retrieved
november 3, 2016, from live is never flat:
https://aldimazz.wordpress.com/2014/04/27/konfigurasi-encapsulasi-ppp-dengan-menggunakan-pap-dan-chap-authentication/
Laksono, A. (2014,
agustus). Enkapsulasi WAN. Retrieved november 3, 2016, from Papandaan:
http://agunglaksono13.blogspot.co.id/2014/08/ppp.html
Saputro, T. (2012,
mei). Tiga Protokol WAN yang Seharusnya Anda Tahu: HDLC, PPP and Frame
Relay. Retrieved november 3, 2016, from Putra Jatim: http://putrajatim.blogspot.co.id/2012/05/tiga-protokol-wan-yang-seharusnya-anda.html
Wikipedia. (2012,
april 30). Enkapsulasi (komputer). Retrieved november 3, 2016, from
Wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Enkapsulasi_(komputer)
Wikipedia. (2015,
september 24). Point-to-Point Protocol. Retrieved november 3, 2016,
from Wikipedia.
Wikipedia. (2013,
april 6). Relai bingkai. Retrieved november 3, 2016, from Wikipedia:
https://id.wikipedia.org/wiki/Relai_bingkai
NAMA :
FANDHI YULIAN MAYORI
SEKOLAH :
SMK ISLAM 1 BLITAR
MOTTO :
KEGAGALAN ADALAH AWAL DARI KESUKSESAN
No comments:
Post a Comment