Wednesday, November 2, 2016

Protocol routing OSPF B

Protocol routing OSPF B
Oleh : fandhi yulian mayori


1.      Verifikasi kerja OSPF

Dalam melakukan verifikasi dari konfigurasi OSPF bisa menggunakan beberapa perintah sebagai berikut :

Router0

show ip route


Perintah diatas menunjukan bahwa rute untuk menuju 192.168.2.0/24 bisa via 10.10.10.2 yang ditunjukan dengan lable O (OSPF).

show ip protocol



Hal yang terpeting dari output diatas adalah kita bisa mengetahui proses ID dan area ID yang digunakan. Serta bisa mengetahui informasi network apa saja yang dimasukan kedalam routing proses. Serta informasi tentang router adjencency di routing information source. 

show ip ospf




Perintah show ip ospf juga berguna untuk memverifikasi konfigurasi. Sebagian besar output berada diluar dari lingkup CCNA, Terdapat beberapa informasi seperti Router ID, informasi area yang terkait, dan lain-lain.

show ip ospf interface




Dalam output dari perintah show ip ospf interface, Anda akan mendapatkan banyak informasi mengenai interface yang ikut berpartisipasi dalam routing OSPF serta segmen jaringan disetiap antarmuka yang terkait.

show ip ospf neighbor



Pada output diatas terlihat routerID dari router1 dimana router1 merupakan router tetangga dari router0. Perintah diatas bisa memperlihatkan prioritas, state, dead time, alamat IP, dan Interface.

show ip ospf database



Dari output diatas bisa terlihat 2 aspek mengenai area yang terhubung dengan router dan jumlah link yang bisa diketahui router dalam satu area.

Router1

Untuk melihat verifikasi dari router1 bisa menggunakan perintah yang sama pada router0. (Prayogo, 2015)


2.      Penggunaan banyak protocol routing

Routing merupakan proses pencarian path atau alur guna memindahkan  informasi dari host sumber (source address) ke host tujuan  (destinations address) melalui koneksi internetwork.

Router menyaring (filter) lalu lintas data. Penyaringan dilakukan bukan dengan melihat alamat paket data, tetapi dengan menggunakan protokol tertentu. Router muncul untuk menangani perlunya membagi jaringan secara logikal bukan fisikal. Sebuah IP router bisa membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP address tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen lain. Kita akan menggunakan router ketika akan menghubungkan jaringan komputer ke jaringan lain, baik jaringan pribadi (LAN/WAN) atau jaringan publik (Internet). (deenugraha, 2015)

3.      Konfigurasi dan menyebarkan sebuah default route

Konfigurasi default route pada router Border1 :

Border1(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.1.1
Border1(config)#end
Border1#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration…
[OK]

Konfigurasi default route pada router Border2 :

Border2(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 se0/0/1
Border2(config)#end
Border2#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration…
[OK] (sijarangpulang, 2012)

4.      Konfigurasi peringkasan OSPF

Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing otomatis (Dynamic Routing) yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis. Pada OSPF dikenal sebuah istilah Autonomus System (AS) yaitu sebuah gabungan dari beberapa jaringan yang sifatnya routing dan memiliki kesamaan metode serta policy pengaturan network, yang semuanya dapat dikendalikan oleh network administrator. Dan memang kebanyakan fitur ini diguakan untuk management dalam skala jaringan yang sangat besar. Oleh karena itu untuk mempermudah penambahan informasi routing dan meminimalisir kesalahan distribusi informasi routing, maka OSPF bisa menjadi sebuah solusi.

OSPF termasuk di dalam kategori IGP (Interior Gateway Protocol) yang memiliki  kemapuan Link-State dan Alogaritma Djikstra yang jauh lebih efisien dibandingkan protokol IGP yang lain. Dalam operasinya OSPF menggunakan protokol sendiri yaitu protokol 89.

Cara Kerja OSPF

Berikut adalah sedikit gambaran mengenai prinsip kerja dari OSPF:
Setiap router membuat Link State Packet (LSP)
Kemudian LSP didistribusikan ke semua neighbour menggunakan Link State Advertisement (LSA) type 1 dan menentukan DR dan BDR dalam 1 Area.
Masing-masing router menghitung jalur terpendek (Shortest Path) ke semua neighbour berdasarkan cost routing.
Jika ada perbedaan atau perubahan tabel routing, router akan mengirimkan LSP  ke DR dan BDR melalui alamat multicast 224.0.0.6
LSP akan didistribusikan oleh DR ke router neighbour lain dalam 1 area sehingga semua router neighbour akan melakukan perhitungan ulang jalur terpendek. (mikrotik, 2016)
5.      Permasalahan dan keterbatasan dari OSPF

Permasalahan akan muncul ketika perangkat jaringan yang terhubung sangat banyak (biasanya di atas 20 perangkat), seorang administrator akan dipaksa berkeliling untuk mensetting IP Address tiap host, Oleh karenanya kita dapat menggunakan Router.
Jenis-jenis Router.

1. Router Aplikasi
2. Router Hardware
3. Router PC

OSPF adalah classless routing protocol yang menggunakan konsep area untuk scalabilitas yang memiliki kemampuan administrasi jaringan yang baik karena mampu membagi jaringan besar menjadi beberapa area yang lebih kecil sehingga lebih terstruktur. (gilangaditya, 2015)

6.      Penggunaan banyak protocol routing dalam jaringan perusahaan

Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing. Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini telah dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453). Kedua versi ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun begitu secara teknis mereka telah dianggap usang oleh teknik-teknik yang lebih maju, seperti Open Shortest Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. RIP juga telah diadaptasi untuk digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standar RIPng (RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya), yang diterbitkan dalam RFC 2080 (1997). (Wikipedia, 2013)















DAFTAR PUSTAKA


deenugraha. (2015). ROUTING DAN PROTOKOL ROUTING. Retrieved november 3, 2016, from deenugraha: https://deenugraha.wordpress.com/about/routing-dan-protokol-routing/
gilangaditya. (2015, oktober 15). Tugas 2 Pengantar Statistika (Routing OSPF). Retrieved november 3, 2016, from Welcome To My World: https://gilangaditya1997.wordpress.com/2015/10/15/tugas2-pengantar-statistika-routing-ospf/
mikrotik. (2016, november 3). Konfigurasi Dasar OSPF. Retrieved november 3, 2016, from mikrotik indonesia: http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=154
Prayogo, D. (2015, januari). [Lab 20] : Konfigurasi Basic OSPF Single Area. Retrieved november 3, 2016, from tulisanilmukomputer: http://tulisanilmukomputer.blogspot.co.id/2015/01/lab-20-konfigurasi-basic-ospf-single.html
sijarangpulang. (2012, maret 25). Konfigurasi Default Route. Retrieved november 3, 2016, from »SijarangpulanG«: https://sijarangpulang.wordpress.com/2012/03/25/konfigurasi-default-route/
Wikipedia. (2013, april 6). Routing Information Protocol. Retrieved november 3, 2016, from Wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Routing_Information_Protocol



NAMA                 :    FANDHI YULIAN MAYORI
SEKOLAH           :    SMK ISLAM 1 BLITAR
MOTTO               :    KEGAGALAN ADALAH AWAL DARI KESUKSESAN0

No comments:

Troubleshooting DHCP server

Troubleshooting DHCP server Oleh : fandhi yulian mayori 1.       Review Pengenalan DHCP  server DHCP (Dynamic Configuratio...