Wednesday, August 24, 2016

Pemecahan Masalah lapisan sesi jaringan LAN

Pemecahan Masalah lapisan sesi jaringan LAN


 1.     Domain name system (DNS)
Sistem Penamaan Domain ; SNR (bahasa Inggris: (Domain Name System; DNS) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surel (email) untuk setiap domain. Menurut browser Google Chrome, DNS adalah layanan jaringan yang menerjemahkan nama situs web menjadi alamat internet.

DNS menyediakan pelayanan yang cukup penting untuk Internet, ketika perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan fungsinya adalah DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet di mana saat pengguna mengetikkan www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6). (wikipedia, 2016)

2.     NetBIOS
NetBIOS Adalah suatu antarmuka (interface) dan sebuah protokol yang dikembangkan oleh IBM. Fungsi protokol yang dikembangkan oleh IBM. Fungsi protokol ini berkisar di atas tiga layer paling atas (session, presentation dan aplication). Dalam model ISO, NetBIOS memberikan suatu interface standard bagi layer dibawahnya.NetBIOS juga dapat digunakan sebagai sebuah API (Application Program Interface) untuk pertukaran data. Ia memberi programmer akses ke berbagai sumber data untuk menciptakan hubungan dua komputer atau antara dua aplikasi pada komputer yang sama. (azizizzu, 2011)


3.     GATEWAY
Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan protokol komunikasi yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan computer dapat diberikan kepada jaringan komputer lain yang protokolnya berbeda. Definisi tersebut adalah definisi gateway yang utama. (riski, 2012)

4.     PROTOKOL
·         Names pipes
Dalam komputasi , pipa bernama (juga dikenal sebagai FIFO untuk perilakunya) adalah perluasan untuk tradisional pipa konsep pada Unix dan Unix-seperti sistem, dan merupakan salah satu metode komunikasi antar-proses (IPC). Konsep ini juga ditemukan dalam OS / 2 dan Microsoft Windows , meskipun semantik berbeda secara substansial. Sebuah pipa tradisional " yang tidak disebutkan namanya " dan berlangsung hanya selama proses. Sebuah pipa bernama, bagaimanapun, dapat berlangsung selama sistem ini sampai, di luar kehidupan proses. Hal ini dapat dihapus jika tidak lagi digunakan. Biasanya pipa bernama muncul sebagai file, dan umumnya proses-proses melampirkan untuk komunikasi antar-proses. (wikipedia, names pipes, 2016)

·         Mail slots
Sebuah mailslot adalah satu arah komunikasi interprocess mekanisme, yang tersedia pada sistem operasi Microsoft Windows, yang memungkinkan komunikasi antara proses baik lokal dan melalui jaringan . Penggunaan Mailslots umumnya lebih sederhana dari pipa bernama atau soket ketika sejumlah relatif kecil dari pesan yang relatif singkat diharapkan untuk ditransmisikan, seperti misalnya pesan negara-perubahan jarang, atau sebagai bagian dari protokol peer-penemuan. Mekanisme mailslot memungkinkan untuk siaran pesan singkat ( "datagram") untuk semua komputer mendengarkan seluruh domain jaringan. (wikipedia, mailslot, 2013)



·         RPC
RPC adalah suatu protokol yang menyediakan suatu mekanisme komunikasi antar proses yang mengijinkan suatu program untuk berjalan pada suatu komputer tanpa terasa adanya eksekusi kode pada sistem yang jauh ( remote system ). RPC mengasumsi keberadaan dari low-level protokol transportasi seperti TCP atau UDP untuk membawa pesan data dalam komunikasi suatu program. Protokol RPC dibangun diatas protokol eXternal Data
Representation (XDR), yang merupakan standar dari representasi data dalam komunikasi remote. Protokol XDR mengubah parameter dan hasil dari tiap servis RPC yang disediakan. Protokol RPC mengijinkan pengguna (users) untuk bekerja dengan prosedur remote sebagaimana bekerja dengan prosedur lokal. Prosedur panggilan remote (remote procedure calls) didefinisikan melalui rutin yang terkandung didalam protokol RPC. Tiap message dari panggilan akan disesuaikan dengan message balikan. Protokol RPC sendiri sebenarnya adalah suatu protokol untuk ”meneruskan pesan” yang mengimplemntasikan protokol non-RPC lain seperti panggilan remote batching dan broadcasting. Protokol ini juga mendukung adanya prosedur callback dan select subroutine pada sisi server. (Irhash, 2010)








 DOWNLOAD DISINI WORDNYA








DAFTAR PUSTAKA

azizizzu. (2011, februari). NetBIOS. Retrieved august wednesday, 2016, from Teknik Komputer Dan Jaringan: http://azizizzu.blogspot.co.id/2011/02/netbios.html
Irhash, A. S. (2010, december). Pengertian Remote Procedure Calls (RPC). Retrieved august wednesday, 2016, from SAHABAT BERSAMA: http://sobatbaru.blogspot.co.id/2010/12/pengertian-remote-procedure-calls-rpc.pdf
riski, d. (2012, july). Gateway. Retrieved august wednesday, 2016, from TKJ Community: http://daristkj.blogspot.co.id/2012/07/pengertian-gateway-dan-konsep-kerjanya.html
wikipedia. (2013, september). mailslot. Retrieved august wednesday, 2016, from wikipedia: https://en.wikipedia.org/wiki/MailSlot
wikipedia. (2016, juni). names pipes. Retrieved august wednesday, 2016, from wikipedia: https://en.wikipedia.org/wiki/Named_pipe
wikipedia. (2016, maret). Sistem Penamaan Domain. Retrieved august wednesday, 2016, from wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Penamaan_Domain









NAMA                : FANDHI YULIAN MAYORI
SEKOLAH        : SMK ISLAM 1 BLITAR

MOTTO         : BERUSAHALAH TERUS. JANGAN SAMPAI MENYERAH

SUBNETTING KELAS A, B, C

SOAL DAN JAWABAN SUBNETTING


1.     Subnettting Kelas A

Metode menghitung Subnetting kelas A itu sama dengan kelas B dan C cuman Oktetnya aja yang di tambah lagi yaitu oktet 2, oktet 3, dan oktet 4 :

10                    85                    30                    2

1111111          11110000        0000000          0000000

Oktet 1                        Oktet 2                        Oktet 3                        Oktet 4

256                  256

Studi kasus 10.85.30.2 /12 tentukan Netmasknya, Total Ip, Network, dan Broadcast .


Karena ini adalah ip kelas A maka Hostnya yang nanti jadi acuan buat perhitungan adalah 85, jadi cara menghitungnya adalah /12 + 16 sehingga 12 + 16 = /28 *angka 16 ini didapat dari penjumlahan oktet 3 dan oktet 4 yang  masing-masing oktet berjumlah 8 biner jadi 8 + 8 = 16

Sehingga menjadi /28 yang mempunyai total ip 16 yaitu (0-15) maksudnya ip address 10.0.0.0 – 10.15.255.255 karena di kasus tersebut ip hostnya adalah 85 yaitu 10.85.30.2 sehingga tidak termasuk dalam range ip (0-15) untuk mengetahui 85 termasuk dalam range ip yang mana, kita gunakan cara yang sama persis waktu perhitungan subnetting kelas C dan B yaitu 85 dibagi total ip nya yaitu 16 dan hasilnya dikali 16 juga sehingga 85 : 16 = 5,13 di genapin jadi 5 x 16 = 80            dan 80 + 15 = 95 (80 – 95 ) sehingga host 85 terdapat di range ip (80 – 95). Maksudnya terdapat dalam range ip 10.80.0.0 – 10.95.255.255.

Ingat jangan lupa karena ini kelas A bukan berati total ip nya 16 juga ya, yang benar adalah 16 x 256 x 256 = 1.048.576 jadi /12 mempunyai jumlah total ip 1.048.576 wow banyak ya J namanya juga kelas A bro, nah disini bedanya klo kelas B cuman sekali doang dikali 256 tapi klo di kelas A harus dikali 256 sebanyak 2x kenapa ? karena menggunakan oktet 2, oktet3, dan oktet 4.

TOTAL IP         1.048.576

Network          10.80.0.0

IP Awal             10.80.0.1

IP Akhir            10.95.255.254

Broadcast        10.95.255.255

Netmask          256-16 = 255.240.0.0 (Perdana, 2013)


2.     Subnettting Kelas B

172.168.2.1/18

Biner   11111111        11111111        11000000        00000000

Oktet 1                                    Oktet 2                        Oktet 3                        Oktet 4

Subnet mask :  255      255                  192                  0

Jumlah subnet = 4

Jumlah host – 2 =        16384 – 2 = 16382


Block subnet               256 – 192 = 64




Block A           Block B           Block C           Block D

Net ID                         172.168.0.0     172.168.64.0   172.168.128.0 172.168.192.0

Host awal                    172.168.0.1     172.168.64.1   172.168.128.1 172.168.192.1

Host Terakhir        172.168.63.25       172.168.127.254         172.168.191.254         172.168.255.254
Broadcast        172.168.63.255           172.168.127.255         172.168.191.255
172.168.255.255



Net ID pada setiap block ditambahkan 64, 172.168.0.0 --> 172.16.64.0. karena IP Address ini adalah IP Address kelas B, maka yang ditambahkannya di oktet ke - 3.
Host pertama dan host terakhir memiliki range 64 pada oktet ke - 3, dapat ditentukan dari block subnetnya, namun pada oktet ke - 4 untuk host terakhir yaitu 254.
172.168.63.254, 254 merupakan IP Host Terakhir dan 255 merupakan IP Broadcast.

(range host awal dan host terakhir pada oktet ke-3) x 254 = jumlah host setiap block.
(172.168.0.1 - 172.168.63.254)
64 x 254 = jumlah host setiap block.

jumlah subnet ditentukan dari jumlah bit (1) pada oktet ke - 3  => , jumlah subnet menetukan banyaknya block.
jumlah host ditentuan dari sisa jumlah bit (0) pada oktet ke - 3 dan ke - 4 =>  - 2 = 16382 (IP valid) (prayoga, 2015)


3.     Subnettting Kelas C

Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).

Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:

Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.

Subnet
192.168.1.0
192.168.1.64
192.168.1.128
192.168.1.192
Host Pertama
192.168.1.1
192.168.1.65
192.168.1.129
192.168.1.193
Host Terakhir
192.168.1.62
192.168.1.126
192.168.1.190
192.168.1.254
Broadcast
192.168.1.63
192.168.1.127
192.168.1.191
192.168.1.255

Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah seperti di bawah. Silakan anda coba menghitung seperti cara diatas untuk subnetmask lainnya. (kiezme said)



Subnet Mask
Nilai CIDR
255.255.255.128
/25
255.255.255.192
/26
255.255.255.224
/27
255.255.255.240
/28
255.255.255.248
/29
255.255.255.252
/30


4.     Super Subnetting

Prosedur Supernetting :

Pada Supernet bit Host yang bernilai nol semua berfungsi sebagai Supernet Address,  bit Host yang bernilai satu semua berfungsi sebagai Broadcast Address.
Pada proses netmasking, IP-Address untuk Supernet-mask ditentukan dengan mengganti semua bit Network  dengan bit 1, dan mengganti semua bit Host (termasuk bit Host yang dipinjam dari bit Network) dengan bit 0.Contohnya pembentukan supernet dari gabungan 4 buah jaringan Kelas-C dengan meminjam 2 bit Network, maka komposisi bit 1 dan bit 0 pada proses netmasking :
Sebelum Subnetting  :   110nnnnn.nnnnnnnn. nnnnnnnn.hhhhhhhh

Proses netmasking    :    11111111 . 11111111 . 11111111. 00000000

Subnet-mask  Kls-C :          255     .       255     .         255       .        0

Setelah Supernetting :   110nnnnn.nnnnnnnn. nnnnnnHH.hhhhhhhh

Proses netmasking    :   11111111.11111111.11111100.00000000

Supernet-mask          :         255    .      255    .      252     .        0

Untuk menghitung nilai desimal dari Subnet pada proses netmasking di atas, digunakan tabel konversi Biner


Manfaat dari supernetting adalah :  Mempersingkat routing table sebuah router sehingga menghemat memori pada router tersebut.

Ada dua masalah yang saling berkaitan, antara pemberian suatu kelas alamat pada suatu lembaga. Pertama kelas alamat yang diberikan lebih kecil daripada jumlah host yang akan dihubungkan. Dan yang kedua sebaliknya, kelas alamat yang lebih besar dari host yang akan saling dihubungkan. Supernetting berkaitan dengan metode untuk memanipulasi alokasi alamat yang terbatas sedemikian sehingga semua host yang tersedia dapat dihubungkan ke jaringan. Jadi supernetting adalah menggunakan bit mask alamat asal untuk membuat jaringan yang lebih besar. (Faza, 2012)

5.     Super Subnetting
Supernetting merupakan kebalikan dari subnetting. Yaitu teknik penggabungan beberapa subnet.

Manfaat dari supernetting adalah :

–          Mempersingkat routing table sebuah router sehingga menghemat memori pada router tersebut.

Ada dua masalah yang saling berkaitan, antara pemberian suatu kelas alamat pada suatu lembaga. Pertama kelas alamat yang diberikan lebih kecil daripada jumlah host yang akan dihubungkan. Dan yang kedua sebaliknya, kelas alamat yang lebih besar dari host yang akan saling dihubungkan. Supernetting berkaitan dengan metode untuk memanipulasi alokasi alamat yang terbatas sedemikian sehingga semua host yang tersedia dapat dihubungkan ke jaringan. Jadi supernetting adalah menggunakan bit mask alamat asal untuk membuat jaringan yang lebih besar. (Apa)

SOAL :

·         Sistem TCP/IP apakah yang mentranslasikan nama situs
               ke IP addressnya ?
·         Kelas IP address yang manakah yang memiliki jumlah host
             yang paling banyak ?
·         Kelas IP address yang manakah yang menyediakan network
      ID paling banyak ?
·         Berikan default subnet mask untuk IP address kelas C ?
·         Sebutkan network ID dari IP address 172.16.25.5 yang
      menggunakan default subnet mask ?

jawaban
·         Domain Name System (DNS):
·         Kelas A
·         Kelas c
·         255.255.255.0
·         172.16


 DOWNLOAD DISINI FILE WORDnya




DAFTAR PUSTAKA

Apa, A. A. (n.d.). Subnetting dan Supernetting. Retrieved august tuesday, 2016, from Subnetting dan Supernetting: https://emilianovianti.wordpress.com/2010/11/28/subnetting-dan-supernetting/
Faza. (2012, august). Subnetting vs Supernetting. Retrieved august tuesday, 2016, from Fazarianti (1200177): https://fazarianti.wordpress.com/2012/08/03/ketentuan-subnetting-dan-supernetting/
kiezme said. (n.d.). Menghitung Subnetting IP. Retrieved august tuesday, 2016, from Kiezme’s Weblog: https://kiezme.wordpress.com/menghitung-subnetting-ip/
Perdana, F. (2013, september). Cara Cepat dan Mudah Menghitung Subnetting Kelas A. Retrieved august tuesday, 2016, from Farras Perdana: https://farrasperdana.wordpress.com/2013/09/17/cara-cepat-dan-mudah-menghitung-subnetting-kelas-a/
prayoga, a. (2015, april). MENGHITUNG SUBNETTING IP ADDRESS KELAS B. Retrieved august tuesday, 2016, from INFORMATIKA: http://itechnicalkomputer.blogspot.co.id/2015/04/menghitung-subnetting-ip-address-kelas-b.html




Nama               : fandhi yulian mayori
Sekolah           : smk islam 1 blitar

Motto              : berusahalah terus

Wednesday, August 17, 2016

Laporan Akhir Kerja Proyek

Laporan Akhir Kerja Proyek


1.    Ketentuan penulisan
·         Pedoman Umum

Artikel merupakan pemikiran sendiri dan belum pernah dipublikasikan atau sedang dipertimbangkan untuk dipublikasikan di jurnal lain.
Artikel diketik 1,5 spasi pada kertas A4 dengan menggunakan huruf Time New Roman 12pts dengan jumlah halaman berkisar antara 15-20 halaman, termasuk daftar pustaka.
Artikel secara keseluruhan ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Melayu, kecuali abstrak ditulis dalam Bahasa Inggris.
Penulis harus merujuk pada tata cara penulisan Edusentris (Jurnal ilmu pendidikan dan pengajaran).
Penulis menyertakan surat pernyataan bahwa artikel yang ditulisnya bebas dari plagiarism. ((P3KI), 2016)

·         Susunan Manuskrip

Artikel hasil penelitian disusun dalam urutan sebagai berikut:

Ø  Judul
Ø  Nama penulis (tanpa gelar)
Ø  Institusi, alamat email
Ø  Abstrak (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris)
Ø  Kata kunci (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris)
Ø  Pendahuluan
Ø  Metode
Ø  Hasil dan Pembahasan
Ø  Kesimpulan dan saran

Ø  Ucapan terima kasih (jika ada)
Ø  Daftar rujukan

·         SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN

Ø  Judul
Ø  Abstrak (berisi ringkasan dari laporan, hasil penelitian, kesimpulan, dan saran)
Ø  Kata Pengantar
Ø  Daftar tabel, gambar, tabel lampiran
Bab I
a)      Latar Belakang
b)      Rumusan Masalah
c)      Tujuan Penelitian
d)     Manfaat Penelitian
e)      Definisi Operasional/Variabel
f)       Asumsi dan Keterbatasan (kekurangan saat melakukan penlitian)

Bab II
a)      Landasan Teori/Kajian Pustaka

Teori-teori yang relevan dengan variable/masalah yang diteliti
Teori-teori yang relevan dengan aspek-aspek yang diteliti
b)      Hasil Penelitian yang Relevan dengan yang dilakukan oleh Peneliti Lain

Bab III
a)      Populasi dan Sampel/Subyek Penelitian
b)      Metode Pengumpulan Data (wawancar, tes, observasi, dll.)
c)      Tekhnik Pengelolaan Data/Analisis Data
d)     Pengembangan Instrumen

Bab IV
a)      Penyajian Data (tabel, grafik, dll.)
b)      Analisis Data
c)      Interpretasi Hasil Analisis Data

Bab V
Kesimpulan dan Saran (jawaban berdasarkan rumusan masalah)
Keterangan Tata Penulisan (cetakan print out)
Daftar Pustaka, abstrak, kutipan, tabel, ringkasan ditulis 1 spasi
Lampiran isinya : instrument-instrumen, data-data, kuesioner
Kertas yang digunakan kwarto 80 gram
Sampul menggunakan kertas buffalo/linen/hardcover dengan disertakan tahun waktu laporan
Pengetikan menggunakn huruf Times New Roman ukuran 12 dan menggunakan 2 spasi
Paragraf first line dengan menjorok jauhnya 5 karakter
Top margin (atas) : 4 cm
Bottom margin (bawah) : 3 cm
Right margin (kanan) : 3 cm
Left margin : 4 cm
Pengetikan bab menggunakan huruf capital (contoh : BAB I) tanpa titik (R., 2009)


2.    Kerangka laporan akhir

susunan kerangka laporan :
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
MOTTO
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Tujuan

BAB II PENGENALAN
2.1 Dasar Teori
2.2 Teori Komponen

BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan Komponen
3.2 Diagnosa Masalah
3.3 Bahan dan Alat
3.4 Penanganan Masalah
3.5 Anggaran

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA


salam BISA, buat semua siswa/i SMK di Indonesia. semoga tulisan diatas dapat dijadikan referensi yang bermanfaat dalam pembuatan laporan tugas akhir. (ROVINGAH, 2013)

KERANGKA PENULISAN TUGAS AKHIR

Lembar Judul Tugas Akhir
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

BAB I Pendahuluan
1.1.      Latar Belakang Masalah
1.2.      Perumusan Masalah
1.3.      Tujuan dan Manfaat Penulisan
1.4.      Sistematika Penulisan

BAB II            Kerangka Konseptual / Tinjauan Teori
BAB III          Prosedur Pengambilan Data
BAB IV          Deskripsi Permasalahan
BAB V            Kesimpulan dan Saran
Daftar Pustaka (sharaamaliaa, 2012)

KERANGKA LAPORAN TUGAS AKHIR
1. HALAMAN DEPAN
2. LEMBAR PENGESAHAN
3. KATA PENGANTAR
4. ABSTRAK
5. DAFTAR ISI
6. DAFTAR TABEL
7. DAFTAR GAMBAR
8. BAB I PENDAHULUAN
Terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, manfaat.
9. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Terdiri dari deskripsi drainase(pengertian, fungsi, jenis, system jaringan, syarat-syarat perencanaan, arahan dalam pelaksanaan dan macam-macam saluran), layout drainase, analisa hidrologi(data hujan, uji konsistensi, uji homogenitas, curah huajan wilayah, curah hujan rancangan, uji kecocokan distribusi, waktu konsentrasi, intensitas hujan, debit banjir rancangan) perhitungan debit air kotor, analisa hidrolika(debit melalui saluran, jagaan, kecepatan meksimum dan minimum, energi spesifik, jenis-jenis pasangan dan bentuk-bentuk penampang), bangunan pelengkap(gorong-gorong dan box control)
10. BAB III PEMBAHASAN
Terdiri dari perhitungan analisa hidrologi, perhitungan debit air kotor, perhitungan debit komulatif, perhitungan analisa hidrolika.
11. BAB IV METODE PELAKSANAAN
Terdiri dari uraian pekerjaan dan metode pelaksaannya pekerjaan saluran drainase.
12. BAB V PENUTUP
Terdiri dari kesimpulan dan saran.
13. DAFTAR PUSTAKA
Terdiri dari buku-buku referensi yang didapat atau digunakan selama pengerjaan laporan akhir.
14. LAMPIRAN
Terdiri dari foto, gambar dan data-data lainnya ('06, 2009)








DAFTAR PUSTAKA


(P3KI). (2016). Pedoman Umum Penulisan Artikel. Retrieved august wednesday, 2016, from edusentris: http://ejournal.sps.upi.edu/index.php/edusentris/pages/view/pedomanpenulisan
'06, T. (2009, june). KERANGKA LAPORAN TUGAS AKHIR. Retrieved august wednesday, 2016, from tirta06polinema: http://tirta06polinema.blogspot.co.id/2009/06/kerangka-laporan-tugas-akhir.pdf
R., F. H. (2009, september). Sistematika Penulisan (Tata Tulis) Laporan Penelitian/Skripsi. Retrieved august wednesday, 2016, from Fatonipgsd071644221's Blog: https://fatonipgsd071644221.wordpress.com/2009/12/18/sistematika-penulisan-tata-tulis-laporan-penelitianskripsi/
ROVINGAH. (2013, februari). Contoh Kerangka Laporan Tugas akhir, (Project Work). Retrieved august wednesday, 2016, from Komunikasi Rofingah: http://fingah1.blogspot.co.id/2012/03/contoh-kerangka-laporan-tugas-akhir.html
sharaamaliaa. (2012, april). KERANGKA PENULISAN TUGAS AKHIR. Retrieved august wednesday, 2016, from Shara Amalia N.P.: https://sharaamaliaa.wordpress.com/2012/04/17/contoh-kerangka-penulisan-tugas-akhir/




  
nama               : fandhi yulian mayori
sekolah           : smk islam 1 blitar
hobby             : reading
motto              : teruslah berusaha sampai impianmu terwujud.



Troubleshooting DHCP server

Troubleshooting DHCP server Oleh : fandhi yulian mayori 1.       Review Pengenalan DHCP  server DHCP (Dynamic Configuratio...