SOAL DAN JAWABAN SUBNETTING
1.
Subnettting Kelas A
Metode menghitung Subnetting kelas A itu sama dengan
kelas B dan C cuman Oktetnya aja yang di tambah lagi yaitu oktet 2, oktet 3,
dan oktet 4 :
10 85
30 2
1111111 11110000 0000000 0000000
Oktet 1 Oktet
2 Oktet 3 Oktet 4
256 256
Studi kasus 10.85.30.2 /12 tentukan Netmasknya,
Total Ip, Network, dan Broadcast .
Karena ini adalah ip kelas A maka Hostnya yang nanti
jadi acuan buat perhitungan adalah 85, jadi cara menghitungnya adalah /12 + 16
sehingga 12 + 16 = /28 *angka 16 ini didapat dari penjumlahan oktet 3 dan oktet
4 yang masing-masing oktet berjumlah 8
biner jadi 8 + 8 = 16
Sehingga menjadi /28 yang mempunyai total ip 16
yaitu (0-15) maksudnya ip address 10.0.0.0 – 10.15.255.255 karena di kasus
tersebut ip hostnya adalah 85 yaitu 10.85.30.2 sehingga tidak termasuk dalam
range ip (0-15) untuk mengetahui 85 termasuk dalam range ip yang mana, kita
gunakan cara yang sama persis waktu perhitungan subnetting kelas C dan B yaitu
85 dibagi total ip nya yaitu 16 dan hasilnya dikali 16 juga sehingga 85 : 16 =
5,13 di genapin jadi 5 x 16 = 80
dan 80 + 15 = 95 (80 – 95 ) sehingga host 85 terdapat di range ip (80 –
95). Maksudnya terdapat dalam range ip 10.80.0.0 – 10.95.255.255.
Ingat jangan lupa karena ini kelas A bukan berati
total ip nya 16 juga ya, yang benar adalah 16 x 256 x 256 = 1.048.576 jadi /12
mempunyai jumlah total ip 1.048.576 wow banyak ya J namanya juga kelas A bro,
nah disini bedanya klo kelas B cuman sekali doang dikali 256 tapi klo di kelas
A harus dikali 256 sebanyak 2x kenapa ? karena menggunakan oktet 2, oktet3, dan
oktet 4.
TOTAL IP
1.048.576
Network
10.80.0.0
IP Awal
10.80.0.1
IP Akhir
10.95.255.254
Broadcast
10.95.255.255
Netmask
256-16 = 255.240.0.0 (Perdana, 2013)
2.
Subnettting Kelas B
172.168.2.1/18
Biner 11111111 11111111 11000000 00000000
Oktet 1 Oktet
2 Oktet 3 Oktet 4
Subnet mask : 255 255 192 0
Jumlah subnet = 4
Jumlah host – 2 = 16384
– 2 = 16382
Block subnet 256
– 192 = 64
Block A Block
B Block C Block D
Net ID 172.168.0.0 172.168.64.0 172.168.128.0 172.168.192.0
Host awal 172.168.0.1 172.168.64.1 172.168.128.1 172.168.192.1
Host Terakhir 172.168.63.25 172.168.127.254 172.168.191.254 172.168.255.254
Broadcast 172.168.63.255 172.168.127.255 172.168.191.255
172.168.255.255
Net ID pada setiap block ditambahkan 64, 172.168.0.0
--> 172.16.64.0. karena IP Address ini adalah IP Address kelas B, maka yang
ditambahkannya di oktet ke - 3.
Host pertama dan host terakhir memiliki range 64
pada oktet ke - 3, dapat ditentukan dari block subnetnya, namun pada oktet ke -
4 untuk host terakhir yaitu 254.
172.168.63.254, 254 merupakan IP Host Terakhir dan
255 merupakan IP Broadcast.
(range host awal dan host terakhir pada oktet ke-3)
x 254 = jumlah host setiap block.
(172.168.0.1 - 172.168.63.254)
64 x 254 = jumlah host setiap block.
jumlah subnet ditentukan dari jumlah bit (1) pada
oktet ke - 3 => , jumlah subnet
menetukan banyaknya block.
jumlah host ditentuan dari sisa jumlah bit (0) pada
oktet ke - 3 dan ke - 4 => - 2 =
16382 (IP valid) (prayoga, 2015)
3.
Subnettting Kelas C
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet
Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya
semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet,
jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi
kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari
1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet
terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah
adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet.
Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet
mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet
lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang
valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1
angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Subnet
|
192.168.1.0
|
192.168.1.64
|
192.168.1.128
|
192.168.1.192
|
Host Pertama
|
192.168.1.1
|
192.168.1.65
|
192.168.1.129
|
192.168.1.193
|
Host Terakhir
|
192.168.1.62
|
192.168.1.126
|
192.168.1.190
|
192.168.1.254
|
Broadcast
|
192.168.1.63
|
192.168.1.127
|
192.168.1.191
|
192.168.1.255
|
Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address
Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet mask yang lain, dengan
konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting
class C adalah seperti di bawah. Silakan anda coba menghitung seperti cara
diatas untuk subnetmask lainnya. (kiezme said)
Subnet Mask
|
Nilai CIDR
|
255.255.255.128
|
/25
|
255.255.255.192
|
/26
|
255.255.255.224
|
/27
|
255.255.255.240
|
/28
|
255.255.255.248
|
/29
|
255.255.255.252
|
/30
|
4.
Super Subnetting
Prosedur Supernetting :
Pada Supernet bit Host yang bernilai nol semua
berfungsi sebagai Supernet Address, bit
Host yang bernilai satu semua berfungsi sebagai Broadcast Address.
Pada proses netmasking, IP-Address untuk
Supernet-mask ditentukan dengan mengganti semua bit Network dengan bit 1, dan mengganti semua bit Host
(termasuk bit Host yang dipinjam dari bit Network) dengan bit 0.Contohnya
pembentukan supernet dari gabungan 4 buah jaringan Kelas-C dengan meminjam 2
bit Network, maka komposisi bit 1 dan bit 0 pada proses netmasking :
Sebelum Subnetting
: 110nnnnn.nnnnnnnn.
nnnnnnnn.hhhhhhhh
Proses netmasking
: 11111111 . 11111111 .
11111111. 00000000
Subnet-mask
Kls-C : 255 .
255 . 255 .
0
Setelah Supernetting : 110nnnnn.nnnnnnnn. nnnnnnHH.hhhhhhhh
Proses netmasking
: 11111111.11111111.11111100.00000000
Supernet-mask : 255
. 255 .
252 . 0
Untuk menghitung nilai desimal dari Subnet pada
proses netmasking di atas, digunakan tabel konversi Biner
Manfaat dari supernetting adalah : Mempersingkat routing table sebuah router
sehingga menghemat memori pada router tersebut.
Ada dua masalah yang saling berkaitan, antara
pemberian suatu kelas alamat pada suatu lembaga. Pertama kelas alamat yang
diberikan lebih kecil daripada jumlah host yang akan dihubungkan. Dan yang
kedua sebaliknya, kelas alamat yang lebih besar dari host yang akan saling
dihubungkan. Supernetting berkaitan dengan metode untuk memanipulasi alokasi
alamat yang terbatas sedemikian sehingga semua host yang tersedia dapat
dihubungkan ke jaringan. Jadi supernetting adalah menggunakan bit mask alamat
asal untuk membuat jaringan yang lebih besar. (Faza, 2012)
5.
Super Subnetting
Supernetting merupakan kebalikan dari subnetting.
Yaitu teknik penggabungan beberapa subnet.
Manfaat dari supernetting adalah :
–
Mempersingkat routing table sebuah router sehingga menghemat memori pada
router tersebut.
Ada dua masalah yang saling berkaitan, antara
pemberian suatu kelas alamat pada suatu lembaga. Pertama kelas alamat yang
diberikan lebih kecil daripada jumlah host yang akan dihubungkan. Dan yang
kedua sebaliknya, kelas alamat yang lebih besar dari host yang akan saling
dihubungkan. Supernetting berkaitan dengan metode untuk memanipulasi alokasi
alamat yang terbatas sedemikian sehingga semua host yang tersedia dapat
dihubungkan ke jaringan. Jadi supernetting adalah menggunakan bit mask alamat
asal untuk membuat jaringan yang lebih besar. (Apa)
SOAL :
·
Sistem TCP/IP
apakah yang mentranslasikan nama situs
ke IP addressnya ?
·
Kelas IP address
yang manakah yang memiliki jumlah host
yang paling banyak ?
·
Kelas IP address
yang manakah yang menyediakan network
ID
paling banyak ?
·
Berikan default
subnet mask untuk IP address kelas C ?
·
Sebutkan network
ID dari IP address 172.16.25.5 yang
menggunakan default subnet mask ?
jawaban
·
Domain Name
System (DNS):
·
Kelas A
·
Kelas c
·
255.255.255.0
·
172.16
DOWNLOAD DISINI FILE WORDnya
DAFTAR PUSTAKA
Apa, A. A. (n.d.). Subnetting dan Supernetting.
Retrieved august tuesday, 2016, from Subnetting dan Supernetting:
https://emilianovianti.wordpress.com/2010/11/28/subnetting-dan-supernetting/
Faza. (2012, august). Subnetting
vs Supernetting. Retrieved august tuesday, 2016, from Fazarianti
(1200177): https://fazarianti.wordpress.com/2012/08/03/ketentuan-subnetting-dan-supernetting/
kiezme said. (n.d.). Menghitung
Subnetting IP. Retrieved august tuesday, 2016, from Kiezme’s Weblog:
https://kiezme.wordpress.com/menghitung-subnetting-ip/
Perdana, F. (2013, september).
Cara Cepat dan Mudah Menghitung Subnetting Kelas A. Retrieved august
tuesday, 2016, from Farras Perdana:
https://farrasperdana.wordpress.com/2013/09/17/cara-cepat-dan-mudah-menghitung-subnetting-kelas-a/
prayoga, a. (2015, april). MENGHITUNG
SUBNETTING IP ADDRESS KELAS B. Retrieved august tuesday, 2016, from
INFORMATIKA:
http://itechnicalkomputer.blogspot.co.id/2015/04/menghitung-subnetting-ip-address-kelas-b.html
Nama :
fandhi yulian mayori
Sekolah :
smk islam 1 blitar
Motto :
berusahalah terus
No comments:
Post a Comment