Pemecahan Masalah Lapisan Fisik LAN
Oleh : Fandhi Yulian Mayori
· Pendokumentasian jaringan
Dokumentasi sangat penting, dalam suatu jaringan komputer,
alokasi port, gambar jalur perkabelan, identitas kabel, dan sebagainya. dan
yang tidak kalah pentingnya dokumentasi harus selalu diperbaharui setiap
terdapat perubahan.
Bila suatu jaringan komputer tidak memiliki dokumentasi, maka
mulailah dibuat dokumentasi nya sebagai berikut:
·
Memberikan Identitas
tiap-tiap kabel yang ada.
·
Buat Gambar
jalur-jalur kabel yang ada.
·
Buat daftar dari Alat
yang terhubung dengan jaringan, yang terdapat informasi lokasi alat tersebut,
dan alokasi port pada hub.
Simpanlah dokumentasi ini dengan baik dan yang hanya bisa
dilihat oleh yang berwenang, karena dokumentasi jaringan bersifat tertutup
untuk menghindari terjadinya sabotase. (Dwiono, 2010)
·
Identifikasi masalah dan lapisan fisik
Lapisan ini mendefinisikan
antarmuka dan mekanisme untuk meletakkan bit-bit data diatas media jaringan
seperti kabel, radio dan cahaya. Selain itu, lapisan ini dapat mendefinisikan
tegangan listrik, arus listrik, modulasi sinkronisasi antar bit, pengaktifan
dan pemutusan koneksi serta beberapa karakteristik kelistrikan untuk media
transmisi seperti kabel UTP / STP, kabel koaksial atau kabel fiber optic.
Protocol pada PHY Layer mencakup IEEE 802.3; RS-232C; X.21; repeater;
transceiver; kartu jaringan atau Network Interface Card (NIC) dan pengabelan
untuk beroperasi. (Avianto, 2015)
· Standart pengkabelan EIA 568
Jika kita lihat, maka urutan warna T568A dari kiri ke kanan
adalah:
putih-hijau, hijau,
putih-oranye, biru, putih-biru, oranye, putih-coklat, coklat.
sedangkan untuk jenis T568B urutannya adalah:
putih-oranye, oranye,
putih-hijau, biru, putih-biru, hijau, putih-coklat, coklat.
Dua urutan warna diatas adalah
urutan warna yang telah menjadi standar internasional dalam Cabling jaringan.
selanjutnya, berdasarkan perbedaan urutan warna kedua Pin dari suatu kabel
masih dapat dibagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu straigh-through dan cross-over:
1. Straigh-Through
Istilah Straigh-Through digunakan untuk kabel
LAN yang memiliki urutan warna yang sama pada kedua ujung Pin. misalnya ujung
Pin yang satu memiliki urutan warna jenis T568A (putih-hijau, hijau,
putih-oranye, biru, putih-biru, oranye, putih-coklat, coklat), maka ujung Pin
yang lainnya juga harus memiliki urutan warna berdasarkan standar T568A. jika
yang digunakan oleh salah satu Pin adalah standar T568B, maka ujung Pin lainnya
juga harus memiliki urutan warna berdasarkan standar T568B. anda dapat membuat
kabel jenis straigh-through tanpa menggunakan aturan warna T568A maupun T568B
asalkan dikedua ujung Pin memiliki urutan warna yang sama.
Kabel jenis Straigh-through
digunakan untuk menghubungkan dua buah device yang tidak sejenis (mis:
komputer-Switch/Hub, Komputer-Router, Router-Switch, dlsb) (Avianto, 2015)
2. Cross over
Berbeda dengan kabel jenis straigh-trough,
kabel jenis Crossover memiliki urutan warna yang berbeda dikedua ujungnya.
namun, perbedaan warna ini tidak boleh sembarangan, karena kedua ujung ini juga
memiliki aturan urutan warna.
Pada kabel jenis Crossover standar, jika salah
satu ujung Pin memiliki susunan warna berdasarkan aturan T568A, maka ujung Pin
yang lain harus memiliki urutan warna berdasarkan standar T568B.
jika anda membuat urutan sendiri pada sebuah
kabel LAN, maka urutan warna pada Pin Crossover-nya adalah : urutan warna ke-1
Pin pertama menjadi urutan ke-3 pada Pin kedua, urutan ke-2 pada Pin pertama
menjadi urutan warna ke-6 pada Pin kedua.
Kabel jenis Crossover digunakan pada saat kita
menghubungkan 2 buah device yang sejenis (mis:komputer-komputer,
komputer-Router, Switch-Hub, Router-router, Switch).
untuk lebih jelasnya anda dapat
memperhatikan contoh gambar dibawah ini. (Avianto,
2015)
·
Pengujian kabel pada jaringan
perlu
anda ketahui bahwa saat melakukan pengujian terhadap lan tester lampu2
yang akan hidup tersebut berbeda dengan jenis straight jika cross maka
lampu yang ditunjuk adalah :
1 dan 3 2 dan 6 3 dan 1 4 dan 4 5 dan 5 6 dan 2 7 dan 7 8 dan 8 (PUTRA, 2012)
1 dan 3 2 dan 6 3 dan 1 4 dan 4 5 dan 5 6 dan 2 7 dan 7 8 dan 8
DAFTAR PUSTAKA
Avianto, D. E. (2015). LETS LEARN NOW.
Retrieved August wenesday, 2016, from gostudy:
http://www.gostudy.ga/2015/09/pemecahan-masalah-lapisan-fisik-lan.html
Dwiono, N. (2010, November Minggu). My Nara. Retrieved
August wenesday, 2016, from naradwiono:
http://naradwiono.blogspot.co.id/2010/11/pentingnya-dokumentasi-pada-suatu.html
PUTRA, A. (2012, March Friday). Langkah pengujian
Pembuatan kabel utp. Retrieved august wenesday, 2016, from Aperta Putra:
http://aperta24blogger.blogspot.co.id/2012/03/langkah-pengujian-pembuatan-kabel-utp.html
Avianto, D. E. (2015). LETS LEARN NOW.
Retrieved August wenesday, 2016, from gostudy:
http://www.gostudy.ga/2015/09/pemecahan-masalah-lapisan-fisik-lan.html
Dwiono, N. (2010, November Minggu). My Nara. Retrieved
August wenesday, 2016, from naradwiono:
http://naradwiono.blogspot.co.id/2010/11/pentingnya-dokumentasi-pada-suatu.html
PUTRA, A. (2012, March Friday). Langkah pengujian
Pembuatan kabel utp. Retrieved august wenesday, 2016, from Aperta Putra:
http://aperta24blogger.blogspot.co.id/2012/03/langkah-pengujian-pembuatan-kabel-utp.html
No comments:
Post a Comment