Prinsip
Penjaminan Mutu
Sistem Manajemen Mutu (Quality Management
System) adalah bagian sistem manajemen organisasi yang memfokuskan perhatian
(mengarahkan dan mengendalikan) pada pencapaian hasil berkaitan dengan sasaran
mutu dalam rangka memenuhi persyaratan pelanggan/penerima manfaat. Selama
pelaksanaan Sistem Mananajeman Mutu, prosedur-prosedur yang akan dikembangkan,
antara lain; Panduan Mutu, Rencana Mutu, Prosedur Pengendalian Dokumen,
Pengendalian Bukti Kerja, Audit Mutu Internal, Produk Tidak Sesuai (PTS),
Tindakan Koreksi (TK), Tindakan Pencegahan (TP), Pemantauan dan Pengukuran
Proses dan Produk, Pengadaan Barang dan Jasa, Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
dan Tinjauan (Review) Design.
Untuk mewujudkan itu perlu ditentukan
kebijakan mutu dan sasaran mutu pekerjaan. Kebijakan Mutu tersebut adalah :
Melaksanakan Pekerjaan " Sesuaikan Dengan Judul". Sedangkan sasaran
mutu pekerjaan adalah:
Tersedianya detail engineering desain yang
lengkap dan bermanfaat bagi pelaksana pekerjaan sesuai dengan kebutuhan
program.
Terjaminnya pelaksanaan pekerjaan yang sesuai
dengan prosedur Sistem Manajemen Mutu dan terlaksananya Quality Assurance
secara keseluruhan.
Manajemen Mutu untuk meraih kinerja yang
memuaskan
Terpenuhinya Persyaratan atau Spesifikasi
Produk yang telah ditetapkan. (pengadaan, 2014)
2. Tanggung jawab tim kerja proyek
Agar semua anggota tim dapat mengoptimalkan
semua potensi yang ada dalam dirinya, maka perlu diketahui tipe-tipe tim yang
cocok dengan kualifikasi anggota tim tersebut, serta tugas dan tanggung jawab
masing-masing tim tersebut.
1. Tim Formal
Adapun yang termasuk ke dalam tipe tim formal
yaitu sebagai berikut:
a. Tim fungsional, yaitu tim permanen yang
dibentuk oleh organisasi untuk meraih sejumlah tujuan organisasi dengan jangka
waktu yang tidak terbatas. Tim ini dipimpin oleh seorang kepala eksekutif yang
anggotanya dipilih berdasarkan bidang keahliannya. Tugas dan tanggung jawabnya
antara lain:
mengelola kegiatan organisasi sehari-hari,
melakukan pertemuan secara berkala untuk
membahas rencana kerja,
menerima laporan dari bawahan dalam rangka
mengontrol, menyusun, merencanakan, dan melaksanakan tugas pekerjaan tim.
b. Tim pendukung formal, yaitu tim yang
memberi dukungan dan layanan seperti keuangan, sistem informasi, administrasi,
dan personalia. Tugas dan tanggung jawabnya antara lain:
bertugas dan bertanggung jawab penuh terhadap
beban kerja rutin,
meningkatkan produktivitas.
2. Tim informal
Sebuah tim atau grup informal atau grup
kepentingan (informal or interest group) diciptakan oleh anggota-anggotanya
sendiri untuk meraih tujuan-tujuan yang belum tentu relevan dengan
tujuan-tujuan organisasi. Tim ini juga tidak memiliki jangka waktu yang spesifik.
Contoh: sekelompok karyawan yang makan siang
bersama setiap hari, berdiskusi tentang bagaimana cara memperbaiki
produktivitas kerja. Namun, saat makan siang selesai, karyawan tersebut akan
mencari teman lain atau aktivitas lain.
Bentuk Tanggung Jawab Sebuah Tim
3. Tim Tugas
Sebuah tim tugas diciptakan oleh organisasi
untuk meraih tujuan dengan ruang lingkup yang relatif sempit dalam jangka waktu
yang telah ditentukan. Organisasi menentukan anggota tim tugas dan melimpahkan
sejumlah target dengan ruang lingkup yang relatif sempit, seperti pengembangan
produk baru atau pengevaluasian prosedur penyampaian keluhan yang telah
diusulkan. Adapun yang termasuk ke dalam tipe tim tugas yaitu sebagai berikut:
Tim proyek, yaitu tim yang dibentuk selama
berlangsungnya suatu proyek tertentu. Tim ini tergantung pada saling pengertian
antaranggota dan pelaksanaan kerja yang teratur. Tugas dan tanggung jawabnya
antara lain: menentukan pembagian kelompok dan tugas serta perencanaan yang
rinci dengan penuh disiplin.
Tim perubahan, yaitu tim yang terdiri dari
para ahli yang ditujukan untuk membuat perubahan dengan kemampuan kolektif. Tim
ini dipimpin oleh orang yang percaya akan perubahan dengan dedikasi yang tinggi
terhadap organisasinya. Tugas dan tanggung jawabnya antara lain: mempengaruhi
budaya perusahaan untuk mencapai peningkatan hasil dengan menerapkan metode
baru.
Tim khusus, yaitu badan otonom yang terpisah
dari organisasi, seringkali berkedudukan di lokasi yang jauh. Tugas dan
tanggung jawabnya antara lain: berkonsentrasi pada tugas-tugas tertentu,
membentuk anggota tim yang fleksibel, indepencient, dan tangguh untuk mengejar
hasil optimal, bukan sekedar prediksi atau perkiraan.
Tim gugus tugas sementara, yaitu tim yang
dibentuk untuk mempelajari atau memecahkan masalah tertentu dan melaporkannya
kepada pimpinan. Tugas dan tanggung jawabnya antara lain: membangun sistem IT
baru, menghilangkan kemandekan produksi dengan melibatkan diri dalam
tugas-tugas serupa, biasanya bekerja dalam tenggat waktu yang ketat dan
menggunakan proses informal dan menciptakan alternatif. (TugasSekolah,
2016)
3. Manajemen pelaksana kerja proyek
Fase ini melibatkan pelaksanaan setiap
kegiatan dan tugas yang tercantum dalam Rencana Proyek. Sementara kegiatan dan
tugas-tugas yang sedang dijalankan, serangkaian proses manajemen yang dilakukan
untuk memantau dan mengontrol kiriman menjadi output oleh proyek. Meliputi
identifikasi perubahan, risiko dan isu-isu, review kualitas dan pengukuran
setiap makhluk penyampaian dihasilkan terhadap kriteria penerimaan. Setelah
semua kiriman telah diproduksi dan pelanggan telah menerima akhir proyek siap
untuk penutupan. (Sipil, 2013)
4. Realisasi produk
Dalam merencanakan realisasi produk,
organisasi harus menetapkan hal berikut, jika sesuai:
a)
sasaran dan persyaratan mutu bagi produk;
b)
kebutuhan untuk menetapkan proses dan dokumen dan untuk menyediakan sumber
daya yang spesifik
bagi produk tersebut;
c) kegiatan
verifikasi, validasi, pemantauan,
pengukuran, inspeksi dan pengujian yang spesifik bagi produk dan
kriteria keberterimaan produk;
d) rekaman yang diperlukan untuk memberikan
bukti bahwa proses realisasi dan produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan. (binus, 2011)
5. Analisis, pengukuran dan perbaikan
Organisasi harus merencanakan dan
mengimplementasikan proses pemantauan, pengukuran, analisis dan perbaikan yang
diperlukan untuk:
a) memperagakan kesesuaian terhadap
persyaratan produk,
b) memastikan kesesuaian sistem manajemen
mutu, dan
c) terus-menerus memperbaiki keefektifan
sistem manajemen mutu.
Hal ini harus mencakup penetapan metode yang
berlaku, termasuk teknik statistik, dan jangkauan pemakaiannya. (Fian, 2013)
DAFTAR PUSTAKA
binus. (2011). Realisasi produk. Retrieved
august wednesday, 2016, from library.binus.ac.id:
https://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2HTML/2011200681TIBab2/page17.html
Fian, A. 5. (2013, mei). 8 Pengukuran, analisis,
dan perbaikan. Retrieved august wednesday, 2016, from SNI ISO 9001-2008:
http://alfi04biologi.blogspot.co.id/2013/05/8-pengukuran-analisis-dan-perbaikan_28.pdf
pengadaan. (2014, september). Sistem Manajemen
Mutu (Quality Management System) Pekerjaan Konstruksi. Retrieved august
wednesday, 2016, from Pengadaan (Eprocurement):
http://www.pengadaan.web.id/2014/09/sistem-manajemen-mutu-quality.html
Sipil, T. (2013, maret sabtu). MANAJEMEN
PELAKSANAAN PROYEK DAN TAHAPAN PERENCANAAN. Retrieved august wednesday,
2016, from TEKNIK SIPIL:
http://sipilworld.blogspot.co.id/2013/03/manajemen-tahapan-proyek-perencanaan.html
TugasSekolah. (2016, february). Bentuk Tanggung
Jawab Sebuah Tim. Retrieved august wednesday, 2016, from
TugasSekolah.com: http://www.tugassekolah.com/2016/02/bentuk-tanggung-jawab-sebuah-tim.html
NAMA : fandhi yulian mayori
SEKOLAH : SMKISLAM 1 BLITAR
HOBY : reading
MOTTO : berusahalah keras , pantang menyerah.
No comments:
Post a Comment